Film animasi Raya and the Last Dragon adalah salah satu karya terbaik Disney yang berhasil menggabungkan budaya Asia Tenggara dengan narasi yang menyentuh hati. Dirilis pada tahun 2021, film ini menawarkan petualangan epik yang tidak hanya memikat secara visual tetapi juga memiliki pesan moral yang relevan. Dalam ulasan ini, kita akan membahas Raya and the Last Dragon dari segi non-spoiler dan spoiler.
Non-Spoiler Review
Visual yang Memukau dan Representasi Budaya yang Kaya
Salah satu aspek yang langsung mencuri perhatian adalah visualnya yang memukau. Disney telah berhasil menciptakan dunia Kumandra, sebuah dunia fiksi yang terinspirasi oleh budaya Asia Tenggara. Setiap wilayah dalam Kumandra memiliki estetika yang unik, mencerminkan keragaman budaya yang menjadi sumber inspirasinya.
Dari pakaian, makanan, hingga arsitektur, elemen budaya Asia Tenggara seperti dari Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina terlihat jelas dalam setiap adegan. Hal ini membuat film ini terasa autentik dan memperkaya pengalaman menontonnya.
Cerita tentang Kepercayaan dan Kerjasama
Tema utama film ini adalah pentingnya kepercayaan dan kerja sama dalam menghadapi tantangan. Raya, karakter utama, adalah seorang pejuang yang berusaha menyatukan kembali lima wilayah Kumandra yang terpecah. Dengan bantuan naga terakhir, Sisu, Raya harus mengatasi perbedaan dan ketidakpercayaan di antara masyarakat Kumandra untuk melawan ancaman besar yang mengintai.
Karakter yang Berwarna-warni
Setiap karakter dalam film ini memiliki kepribadian yang unik dan menarik. Raya adalah protagonis yang tangguh, cerdas, dan berani, tetapi juga menunjukkan sisi rentannya. Sisu, naga terakhir yang diperankan oleh Awkwafina, membawa humor dan energi yang menyegarkan ke dalam cerita. Karakter-karakter pendukung, seperti Tuk Tuk (hewan peliharaan Raya), Boun, dan Tong, juga memberikan dinamika yang menyenangkan.
Musik dan Pengisi Suara yang Menghidupkan Cerita
Musik dalam film ini menggabungkan elemen tradisional Asia Tenggara dengan orkestra modern, menciptakan suasana yang epik dan emosional. Para pengisi suara, termasuk Kelly Marie Tran sebagai Raya dan Awkwafina sebagai Sisu, memberikan penampilan yang luar biasa, menghidupkan karakter-karakter dengan cara yang autentik.
Spoiler Review
Plot dan Konflik Utama
Cerita dimulai dengan pengenalan dunia Kumandra, di mana manusia dan naga hidup berdampingan dengan damai. Namun, kedamaian ini hancur ketika makhluk jahat bernama Druun menyerang, mengubah manusia menjadi batu. Para naga mengorbankan diri mereka untuk menyelamatkan umat manusia, meninggalkan Sisu sebagai naga terakhir.
Raya, sebagai penjaga permata naga yang memegang kekuatan besar, harus menghadapi pengkhianatan dari Namaari, putri dari wilayah Fang. Pengkhianatan ini menyebabkan permata naga pecah, melepaskan Druun kembali ke dunia. Dari sini, petualangan Raya dimulai untuk mengumpulkan pecahan permata dari lima wilayah Kumandra: Heart, Fang, Spine, Talon, dan Tail.
Hubungan Raya dan Namaari
Salah satu elemen menarik dalam film ini adalah hubungan kompleks antara Raya dan Namaari. Namaari adalah musuh sekaligus teman masa kecil Raya. Konflik mereka menggambarkan ketegangan antara kepercayaan dan pengkhianatan, dengan akhir cerita yang menunjukkan bagaimana mereka akhirnya bekerja sama demi menyelamatkan dunia.
Sisu sebagai Sumber Kepercayaan
Sisu adalah pusat dari pesan moral film ini. Meskipun ia adalah naga dengan kekuatan besar, Sisu lebih dikenal karena sifatnya yang penuh percaya diri dan optimisme. Ia mengajarkan Raya dan penonton bahwa kepercayaan adalah langkah pertama untuk menyatukan masyarakat yang terpecah.
Adegan di mana Sisu mencoba mempercayai Namaari, meskipun telah dikhianati sebelumnya, adalah salah satu momen paling emosional. Ketika Sisu akhirnya kehilangan nyawanya akibat kesalahpahaman, hal ini menjadi titik balik bagi Raya untuk memercayai Namaari sepenuhnya.
Pertarungan Akhir yang Penuh Emosi
Bagian klimaks dari film ini adalah saat Raya dan Namaari, bersama karakter lainnya, akhirnya bersatu untuk menghadapi Druun. Momen di mana Raya memberikan potongan permata naga kepada Namaari menunjukkan perkembangan karakter Raya dan pentingnya pengorbanan.
Adegan terakhir, di mana Druun dikalahkan dan semua orang yang menjadi batu kembali hidup, adalah penyelesaian yang memuaskan. Hubungan antara manusia dan naga juga dipulihkan, memberikan pesan harapan dan perdamaian.
Kesimpulan
Raya and the Last Dragon adalah film yang berhasil menggabungkan elemen budaya, visual yang memukau, dan narasi yang penuh emosi. Dengan pesan tentang pentingnya kepercayaan dan kerja sama, film ini relevan dengan tantangan dunia modern. Baik dari segi non-spoiler maupun spoiler, film ini menawarkan pengalaman menonton yang seru dan mendalam.
Bagi Anda yang mencari film animasi yang tidak hanya menghibur tetapi juga penuh makna, Raya and the Last Dragon adalah pilihan yang tepat. Film ini tidak hanya menjadi bukti kehebatan Disney dalam menciptakan cerita yang universal, tetapi juga sebagai penghormatan terhadap budaya Asia Tenggara yang kaya dan beragam.
Baca juga :
Review Drama Musikal Glee Secara Keseluruhan